PPQ Al Amin didirikan pada
tanggal 20 Desember 1994 bertempat di Kelurahan Pabuwaran Purwokerto Utara.
Cikal bakal dari pendirian pondok pesantren ini didahului oleh ide Bapak K. H.
Drs. Ibnu Mukti, M.PdI dan didukung oleh keluarga besar Ibu Hj. Siti Aminah.
Mula-mula hanya diadakan pengajian umum setiap malam Kamis di Musholla Nurul
Barokah dan Musholla Baitul Muttaqin. Kemudian ada sebagian anak-anak dan
remaja yang ingin belajar membaca Al Quran. Mereka belajar setiap selesai
Sholat Maghrib.
Terdapat banyak cerita
lika-liku dibalik perjalanan berdirinya PPQ Al Amin sampai sekarang ini.
Dimulai dari tahun 1992 ketika Abah Kyai beserta keluarga datang ke Purwokerto
dari Jakarta karena Ibu Kyai baru diterima menjadi dosen di Fakultas Ekonomi
UNSOED. Abah Kyai dan Ibu Kyai adalah sebutan lazim bagi para
santri untuk memanggil K.H. Ibnu Mukti dan istrinya yang menjadi pengasuh
sekaligus perintis PPQ Al Amin.
Abah Kyai dan keluarga awalnya
tinggal di Sumampir sebelum di Pabuwaran. Di samping mendampingi Ibu Kyai di
Purwokerto, beliau pun menyibukkan diri di jalan dakwah. Abah mendatangi
mushola-mushola dan masjid untuk memberikan ceramah keagamaan, mengajar ngaji
pada masyarakat. Sejak itulah beliau dikenal sebagai seorang ustadz dan seorang
ulama. Ibu Hj. Siti Aminah, seorang jamaah mewakafkan sebidang tanah di
Kelurahan Pabuwaran.
Pada tahun 1993, Abah dan
keluarga pindah ke Kelurahan Pabuwaran. Awalnya mereka tinggal di sebuah rumah
kecil, sedangkan tanah wakaf yang akan dibangun pondok pesantren masih berupa
tanah kosong yang tidak rata dan ditumbuhi pepohonan secara alami. Untuk membangun pondok, tanah wakaf tersebut
harus diratakan dengan tanah yang didatangkan lebih dari sepuluh bak truk.
Selanjutnya, pembangunan pondok dimulai dari pondok putra sedikit demi sedikit.
Setelah lantai pertama pondok putra selesai dibangun, Abah sekeluarga pindah
tinggal di dalamnya dan santri putra yang berasal dari daerah Purwokerto
menghuni kamar di sebelahnya. Lalu, Abah bersama para santri membangun lantai
dua dan tiga. Setelah pondok putra selesai dibangun, mereka lanjut membangun
pondok putri pusat dan ndalem (rumah Abah yang ditinggali sekarang).
Akhirnya, pada
tahun 1994 pondok selesai dibangun dan diberi nama Pondok Pesantren Al Quran Al
Amin. Nama Al Amin sengaja diambil dari nama Siti Aminah dengan tujuan untuk
mengenang jasa beliau (Azizi, 2010:9). Namun, pembangunan PPQ Al Amin tidak
berhenti sampai di situ saja. Pembangunan bahkan masih terus berlangsung sampai
sekarang karena jumlah santri terus bertambah dari tahun ke tahun. Dahulu PPQ
Al Amin hanya memiliki santri berjumlah puluhan, tetapi kini sudah hampir mencapai
300 orang santri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar